Ketegangan Berlanjut antara Israel dan Iran Meski Ada Gencatan Senjata










2025-06-24T23:48:02Z

Pemimpin Angkatan Pertahanan Israel (IDF) mengungkapkan pada hari Selasa bahwa "kampanye melawan Iran belum berakhir" meskipun gencatan senjata antara kedua negara telah mulai berlaku. Pernyataan ini muncul di tengah ketegangan yang terus meningkat antara Israel dan Iran, yang telah melibatkan serangan udara dan peluncuran misil. Dalam perkembangan terbaru, Presiden Donald Trump juga menegaskan bahwa Israel tidak akan melakukan serangan lebih lanjut terhadap Iran dan meminta agar pilot Israel dibawa pulang untuk keamanan mereka.
Ketegangan antara kedua negara ini semakin memanas setelah Israel melakukan serangan yang menargetkan situs nuklir di Iran pada tanggal 13 Juni, yang menandai dimulainya pertukaran tembakan antara kedua negara. Sebagai tanggapan, Amerika Serikat juga terlibat dalam konflik ini. Pada tanggal 22 Juni, AS melancarkan serangan terhadap tiga fasilitas nuklir Iran dalam Operasi Midnight Hammer, yang diungkapkan oleh Presiden Trump.
Seiring dengan gencatan senjata yang ditengahi oleh Trump, baik Israel maupun Iran dilaporkan telah menyetujui perjanjian tersebut. Namun, ketegangan kembali meningkat ketika Israel menuduh Iran melanggar kesepakatan dengan meluncurkan rudal. Dalam sebuah posting di Truth Social, Trump mengecam kedua belah pihak, menyerukan Israel untuk "tidak menjatuhkan bom" lebih lanjut.
Selain itu, Kementerian Luar Negeri Qatar juga mengeluarkan pernyataan yang mengecam serangan Iran, mencatat bahwa semua misil yang diluncurkan telah berhasil dihancurkan dan tidak ada korban yang dilaporkan. Dalam insiden yang sama, Iran dilaporkan meluncurkan setidaknya 14 misil ke arah Qatar, yang semakin menambah ketegangan di kawasan tersebut.
Angela Thompson
Source of the news: Fox News