Skandal Seksual Mengguncang Monastisisme Thailand: Seorang Wanita Ditangkap Karena Memeras Para Biksu










2025-07-16T14:36:12Z

Apakah Anda siap untuk mendengar tentang skandal yang akan mengguncang iman jutaan orang? Di Thailand, seorang wanita berusia 35 tahun ditangkap karena diduga memeras para biksu dengan video dan foto intim yang mengungkapkan hubungan terlarang mereka!
Wilawan Emsawat, wanita yang memicu gelombang kehebohan di kalangan komunitas Buddha, ditangkap di Nonthaburi, utara Bangkok, setelah diduga mengintimidasi delapan biksu senior dan kepala biara selama tiga tahun terakhir. Ia dilaporkan telah menguras hingga 385 juta baht (sekitar 101,7 crore) dari para biksu tersebut. Ini bukan hanya sebuah kejahatan; ini adalah pengkhianatan terhadap prinsip dasar sebuah institusi suci.
Skandal ini tidak hanya menggugah perhatian publik tetapi juga menantang integritas monastisisme di Thailand. Para biksu, yang seharusnya menjalani hidup dalam kesucian dan celibacy, kini terjerat dalam jaring kejahatan yang sangat mencoreng nama baik mereka. Sementara itu, Wilawan menghadapi berbagai tuduhan, termasuk pemerasan, pencucian uang, dan menerima barang curian.
Kasus ini terungkap setelah salah satu biksu terkenal dari Bangkok menanggalkan jubahnya secara mendadak bulan lalu, setelah mengaku memiliki hubungan intim dengan Wilawan. Dia bahkan mengatakan bahwa wanita itu mengklaim hamil dan meminta uang tunai sebesar 7,2 juta baht untuk biaya anak. Penyelidikan mengungkapkan bahwa modus operandi Wilawan adalah mengancam para biksu dengan video dan foto intim, yang semakin memperlihatkan betapa rentannya mereka.
Para penyelidik menemukan lebih dari 80.000 foto dan video di ponselnya, menunjukkan betapa luasnya skandal ini. Wang yang diperolehnya dari para biksu tidak hanya disalahgunakan untuk kepentingan pribadi tetapi juga untuk berjudi online. Wilawan, yang dijuluki “Ms. Golf” oleh polisi, dengan cerdas mengincar para biksu senior demi keuntungan finansial.
Tidak ada satupun dari biksu ini yang bisa menghindar dari tuntutan hukum, dengan banyak dari mereka sudah dibuang dari komunitas monk. Dan ini bukanlah satu-satunya insiden—Thailand telah melihat berbagai skandal lainnya yang melibatkan biksu dalam beberapa tahun terakhir, mulai dari pelanggaran seksual hingga penyelundupan narkoba.
Sebagai respons, polisi telah membuat halaman Facebook khusus untuk melaporkan biksu yang berperilaku tidak pantas, dan pemerintah sedang mempertimbangkan hukuman yang lebih berat untuk pelanggaran monastik. Dengan langkah-langkah ini, harapan untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap agama Buddha mulai muncul.
Skandal ini, meskipun mengejutkan, adalah cerminan dari tantangan yang dihadapi oleh banyak institusi keagamaan di seluruh dunia. Seiring dengan upaya untuk memperbaiki reputasi dan integritas mereka, kita hanya bisa menunggu dan melihat langkah apa yang akan diambil selanjutnya.
Hana Takahashi
Source of the news: Firstpost