Festival Kontroversial: Ketidakpahaman yang Menyayat Hati di Jangsu










2025-07-16T22:29:59Z

Siapa sangka, di balik kemegahan festival lokal, ada kisah yang menggugah hati dan penuh kontroversi? Festival Jangsu Hanwoo dan Apel di Korea Selatan baru-baru ini menjadi sorotan bukan karena kesuksesannya, melainkan karena kekacauan terkait penampilan bintang K-Pop, Taeyeon dari Girlsā Generation.
Kontroversi ini dimulai setelah materi promosi untuk festival tersebut dirilis, dengan nama Taeyeon di daftar penampil. Mengingat festival ini adalah acara kecil, kehadirannya sebagai artis papan atas sukses menarik perhatian banyak orang di media sosial.
Poster-poster yang beredar dengan jelas memperlihatkan nama dan foto Taeyeon, mendorong sejumlah netizen untuk menghubungi profil media sosial Jangsu County guna mendapatkan konfirmasi. Dalam tangkapan layar yang dibagikan, pihak Jangsu County memang mengonfirmasi bahwa Taeyeon akan tampil di festival tersebut.
Namun, pada 14 Juli 2023, SM Entertainment, agensi Taeyeon, mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan, menegaskan bahwa Taeyeon tidak pernah dihubungi untuk acara itu dan tidak akan tampil. Ternyata, yang dimaksud adalah Kim Taeyeon, seorang prodigy berusia 12 tahun yang dikenal melalui penampilannya yang luar biasa di acara Miss Trot 2.
Meski kebenaran ini telah terungkap, pejabat Jangsu County tetap bersikeras bahwa mereka telah memesan Taeyeon dari Girlsā Generation, namun kesepakatan tersebut tidak terwujud. Di sisi lain, mereka sama sekali membantah telah memesan Kim Taeyeon untuk tampil.
Pada 15 Juli 2023, seorang sumber dekat Kim Taeyeon berbicara kepada OSEN, mengungkapkan betapa kecewanya penyanyi muda ini dengan perkembangan yang terjadi. Agensinya, K Tigers Entertainment, menyatakan bahwa mereka memang telah dihubungi oleh Jangsu County dan telah mengonfirmasi kehadiran Kim di festival. Namun, ketika kontroversi mencuat, pihak county mengeluarkan pernyataan tanpa mengakui keberadaan penyanyi muda ini, seolah-olah menghapusnya dari daftar penampil. Akibatnya, timnya menarik namanya dari acara tersebut.
Sumber tersebut menjelaskan bagaimana kurangnya akuntabilitas dapat berdampak serius pada kesejahteraan artis remaja tersebut.
āKami sangat kecewa. Baik agensi maupun Jangsu County tidak pernah meminta maaf kepada artis di bawah umur ini, meskipun telah menimbulkan luka. Yang kami terima dari agensi pada hari pertama kontroversi hanyalah penjelasan kabur tentang ākekeliruanā,ā ungkap sumber tersebut.
Ia melanjutkan, mempertanyakan bagaimana Jangsu County bisa mengharapkan orang percaya bahwa festival lokal mereka mampu memesan artis papan atas seperti Taeyeon, yang secara finansial dan logistik tidak mungkin dilakukan.
Di luar kontroversi itu, perhatian utama tetap pada kesejahteraan artis remaja Kim Taeyeon.
Orang dewasa mungkin menganggap ini sepele dan berkata, āHal-hal seperti ini memang terjadi.ā Namun bagi seorang artis muda yang menjalani masa-masa emosional yang sensitif, bekas luka itu bisa jadi dalam. Itulah yang paling kami khawatirkan. Kami berencana untuk sangat berhati-hati dalam mengelola dan melindungi artis ke depan,ā tambah sumber tersebut.
Sementara itu, Kim Taeyeon, yang lahir pada 2012, mulai belajar pansori dan lagu rakyat saat baru berusia empat tahun dan memperoleh ketenaran sebagai prodigy dalam musik tradisional Korea. Dia menerima perhatian nasional setelah menempati peringkat keempat di reality show menyanyi TV Chosun yang terkenal, Miss Trot 2.
Thomas Fischer
Source of the news: Koreaboo