Skandal Seks Mengguncang Sangha Buddha di Thailand










2025-07-17T11:21:13Z

Pernahkah Anda berpikir bahwa rahasia dalam dunia spiritual bisa lebih mengguncang daripada drama di reality show? Sebuah skandal seks yang melibatkan biksu-biksu Buddha di Thailand kini menjadi berita utama setelah seorang wanita diduga memaksa mereka untuk berhubungan intim dan kemudian memeras uang dari mereka.
Wilawan Emsawat, wanita berusia pertengahan 30-an, dituduh menggoda para biksu senior hingga terlibat dalam hubungan seksual, lalu menekannya untuk membayar agar skandal tersebut tetap tersembunyi. Pada akhirnya, sembilan abbot dan biksu senior telah dicopot jubahnya dan diusir dari komunitas monastik, seperti yang diungkapkan oleh Biro Investigasi Pusat Polisi Kerajaan Thailand.
Ini adalah sebuah tragedi besar bagi para biksu yang seharusnya hidup dalam celibacy dan menjauhi wanita, menurut ajaran Theravada yang mereka anut. Namun, beberapa biksu dilaporkan mentransfer jumlah uang yang besar setelah Wilawan memulai hubungan romantis dengan mereka. Dalam tiga tahun terakhir, rekening banknya menerima sekitar 385 juta baht (sekitar £8.8 juta), sebagian besar digunakan untuk berjudi.
Wilawan ditangkap di rumahnya di provinsi Nonthaburi, utara Bangkok, dengan berbagai tuduhan termasuk pemerasan, pencucian uang, dan menerima barang curian. Penyelidikan dimulai setelah seorang abbot dari sebuah kuil terkenal di Bangkok secara tiba-tiba meninggalkan komunitas biara. Ia diduga telah diperas oleh Wilawan mengenai hubungan mereka.
Dalam sebuah konferensi pers, Jaroonkiat Pankaew, wakil komisaris Biro Investigasi Pusat, menyatakan bahwa Wilawan mengklaim kepada sang biksu bahwa ia hamil dan meminta bayaran sebesar 7.2 juta baht (£165,000). Media Thailand melaporkan bahwa pencarian terhadap ponsel Wilawan menemukan ribuan foto dan video, serta banyak log percakapan yang menunjukkan kedekatannya dengan beberapa biksu, yang bisa digunakan untuk pemerasan lebih lanjut.
Menanggapi skandal ini, Perdana Menteri Sementara Phumtham Wechayachai memerintahkan pihak berwenang untuk meninjau dan mempertimbangkan penguatan hukum yang ada terkait dengan biksu dan kuil, terutama mengenai transparansi keuangan kuil untuk mengembalikan kepercayaan umat terhadap ajaran Buddha. Biro Investigasi Pusat juga telah membuat halaman Facebook untuk melaporkan biksu yang berperilaku tidak semestinya.
“Kami akan menyelidiki biksu di seluruh negeri,” tegas Jaroonkiat. “Saya yakin dampak dari penyelidikan ini akan menghasilkan banyak perubahan.”
James Whitmore
Source of the news: Sky News