Loading Articles!

Skandal Monks di Thailand: Wanita Ini Diduga Eksploitasi Bhikkhu dengan Foto Intim

Lian Chen
Lian Chen
"Wow, ini skandal yang sangat mengejutkan! Siapa yang bisa menyangka biksu terlibat dalam hal seperti ini?"
Hikari Tanaka
Hikari Tanaka
"Tunggu, dia mengklaim memiliki anak dari biksu? Ini seperti drama Korea!"
Sofia Mendes
Sofia Mendes
"Harus ada langkah konkret untuk membersihkan citra agama Buddha di Thailand."
Rajesh Singh
Rajesh Singh
"Apakah ini berarti kita tidak bisa mempercayai biksu lagi? Sungguh mengecewakan."
Carlos Mendes
Carlos Mendes
"Biksu dan uang? Sepertinya kita butuh lebih banyak K-drama untuk menggambarkan ini."
Emily Carter
Emily Carter
"Mungkin saatnya bagi biksu untuk memperbaharui janji mereka, ya?"
Mei Lin
Mei Lin
"Memeras para biksu, ini benar-benar skenario film! Siapa yang menulis naskah ini?"
Jean-Pierre Dubois
Jean-Pierre Dubois
"Biksu seharusnya menjadi contoh, bukan terlibat dalam skandal seperti ini."
Jessica Tan
Jessica Tan
"Apakah kita harus mulai mengecek latar belakang biksu sebelum menyumbang?"
Hikari Tanaka
Hikari Tanaka
"Dunia ini sudah gila, dan kini kita melihatnya datang dari arah yang tidak terduga."

2025-07-19T06:44:47Z


Bayangkan sebuah skandal yang mengungkap sisi gelap dari lembaga yang seharusnya menjadi simbol kebajikan dan kesucian! Di Thailand, seorang wanita yang dikenal sebagai 'Ms Golf' telah ditangkap karena diduga menjalin hubungan intim dengan berbagai biksu dan kemudian memeras mereka dengan ancaman untuk membocorkan foto serta video yang sangat memalukan.

Menurut pihak kepolisian Thailand, wanita ini terlibat dalam hubungan seksual dengan setidaknya sembilan biksu. Dalam konferensi pers yang digelar pada 15 Juli, mereka mengungkapkan bahwa Ms Golf diduga telah menerima sekitar 385 juta baht (sekitar $11,9 juta) dalam tiga tahun terakhir hanya dari kegiatan pemerasan ini.

Skandal ini semakin menyoroti masalah yang membayangi institusi Buddha yang sangat dihormati di Thailand. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak tuduhan tentang pelanggaran yang melibatkan para biksu, mulai dari kejahatan seksual hingga perdagangan narkoba, telah mengemuka.

Investigasi yang dilakukan menemukan lebih dari 80.000 foto dan video yang digunakan untuk memeras para biksu tersebut. Jaroonkiat Pankaew, seorang juru bicara kepolisian, menjelaskan kepada wartawan pada konferensi pers bahwa mereka telah melacak aliran keuangan yang melibatkan banyak kuil.

Kasus ini pertama kali terungkap pada pertengahan Juni, ketika pihak kepolisian mendapatkan laporan bahwa seorang biksu di Bangkok tiba-tiba meninggalkan jabatannya setelah diintimidasi oleh wanita itu. Ms Golf dikatakan memiliki hubungan dengan biksu tersebut pada Mei 2024 dan kemudian mengklaim bahwa dia melahirkan anak biksu tersebut, yang membuatnya menuntut dukungan anak sebesar lebih dari tujuh juta baht.

Polisi juga menemukan bahwa banyak biksu lain turut mentransfer uang ke Ms Golf, suatu tindakan yang mereka sebut sebagai 'modus operandi' wanita ini. Sayangnya, setelah penyelidikan lebih lanjut, mereka menemukan hampir seluruh uang tersebut telah ditarik, dan beberapa di antaranya digunakan untuk judi online.

Dengan semua bukti yang ada, Ms Golf kini menghadapi berbagai tuduhan, termasuk pemerasan, pencucian uang, dan menerima barang curian. Pihak kepolisian juga telah membuka saluran telepon bagi masyarakat untuk melaporkan 'biksu yang berperilaku tidak baik.'

Akibat dari skandal ini, Dewan Tertinggi Sangha—badan pengatur untuk agama Buddha Thailand—mengumumkan pembentukan komite khusus untuk meninjau regulasi monastik. Pemerintah juga mendorong hukuman yang lebih berat, termasuk denda dan penjara, bagi biksu yang melanggar kode etik monastik.

Terlebih lagi, Raja Thailand, Vajiralongkorn, baru-baru ini mencabut perintah kerajaan yang diberikan pada bulan Juni untuk memberikan gelar lebih tinggi kepada 81 biksu, menyebut bahwa kasus pelanggaran ini telah 'menyebabkan penderitaan besar bagi umat Buddha.'

Di Thailand, di mana lebih dari 90% populasi mengidentifikasi sebagai Buddha, para biksu sangat dihormati. Banyak pria Thailand memilih untuk menjadi biksu sementara untuk mengumpulkan karma baik. Namun, institusi Buddha kini terjebak dalam berbagai skandal yang merusak reputasinya.

Beberapa tahun belakangan, ada lebih banyak kasus yang membayangi biksu, seperti Wirapol Sukphol, seorang biksu yang terkenal dengan gaya hidup mewahnya dan terjerat dalam kasus pelanggaran seksual, penipuan, dan pencucian uang pada tahun 2017. Pada tahun 2022, sebuah kuil di provinsi utara Phetchabun kehilangan semua biksunya setelah keempat biksu tersebut ditangkap dalam penggerebekan narkoba dan dicopot jabatannya.

Meskipun banyak kritik tentang masalah disiplin dan akuntabilitas dalam Sangha Thailand, banyak orang berpendapat bahwa tidak banyak perubahan nyata yang terjadi dalam institusi yang sudah berusia berabad-abad ini. Para ahli menyebutkan bahwa banyak masalahnya terletak pada hierarki ketat yang ada. Saat moralitas para biksu terlihat bobrok, justru wanita yang menjadi kambing hitam sementara para biksu digambarkan sebagai korban.

Beberapa komentator telah menunjukkan bahwa peran Ms Golf dalam mengungkapkan praktik buruk ini sangat penting; tanpa dia, praktik-praktik yang telah berakar ini mungkin tidak pernah terungkap. Di sisi lain, biksu di Thailand menerima tunjangan makanan bulanan yang bervariasi mulai dari 2.500 hingga 34.200 baht (sekitar $57 hingga $785), tergantung pada pangkat mereka, namun banyak kuil dan biksu juga menerima sumbangan, yang bisa sangat menguntungkan bagi biksu berperingkat tinggi.

Profile Image Maria Kostova

Source of the news:   India Today

BANNER

    This is a advertising space.

BANNER

This is a advertising space.