Loading Articles!

Konsumsi Makanan Olahan Ternyata Bisa Meningkatkan Risiko Parkinson

Carlos Mendes
Carlos Mendes
"Wow, ini berita yang mengejutkan! Mulai sekarang, saya akan lebih memilih makanan segar."
Jessica Tan
Jessica Tan
"Jadi, sereal pagi saya adalah penyebabnya? Harus ganti dengan oatmeal."
Zanele Dlamini
Zanele Dlamini
"Tapi, bagaimana kalau saya hanya makan pizza olahan? Apakah itu masih aman?"
Dmitry Sokolov
Dmitry Sokolov
"Kok bisa ya, makanan yang terlihat aman ternyata berpotensi berbahaya."
Giovanni Rossi
Giovanni Rossi
"Saya tidak percaya, saya sudah sering makan junk food, dan saya baik-baik saja."
Marcus Brown
Marcus Brown
"Mau coba diet sehat, tapi makanan olahan enak banget! Dilema nyata."
Sofia Mendes
Sofia Mendes
"Mungkin ini alasan kenapa saya merasa lambat setiap pagi!"
Dmitry Sokolov
Dmitry Sokolov
"Yikes, jadi makanan kesukaan saya bisa mempercepat gejala Parkinson? Huh."
Hiroshi Nakamura
Hiroshi Nakamura
"Rasa-rasanya enak, tapi kesehatan jauh lebih penting!"
Jean-Pierre Dubois
Jean-Pierre Dubois
"Mungkin ada harapan untuk mengurangi makanan olahan dan tetap nikmat."

2025-07-20T01:30:00Z


Apakah sarapan Anda mengandung banyak makanan olahan? Jika ya, Anda mungkin ingin berpikir ulang! Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa konsumsi tinggi makanan ultra-olahan bisa menjadi indikator awal penyakit Parkinson.

Penyakit Parkinson adalah kondisi progresif yang mempengaruhi sistem saraf, menyebabkan sel-sel saraf di otak melemah, rusak, dan mati. Gejala awalnya termasuk masalah gerakan, tremor, kekakuan, dan keseimbangan yang terganggu. Meskipun penelitian ini menarik, penting untuk memahami lebih dalam tentang bagaimana pola makan dapat memengaruhi kesehatan otak kita.

Studi ini melibatkan lebih dari 42.853 peserta yang tidak memiliki penyakit Parkinson pada awal penelitian. Dengan rentang waktu 26 tahun, para peserta diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara reguler dan mengisi kuesioner kesehatan. Mereka melaporkan makanan yang mereka konsumsi setiap dua hingga empat tahun. Peneliti menemukan bahwa konsumsi tinggi makanan olahan, seperti sereal sarapan dingin, kue kering, dan hot dog, dapat meningkatkan risiko tanda-tanda awal penyakit Parkinson.

Penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Neurology ini menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi 11 porsi atau lebih makanan ultra-olahan setiap harinya memiliki kemungkinan 2,5 kali lebih tinggi untuk mengalami tiga atau lebih tanda awal penyakit Parkinson dibandingkan mereka yang makan kurang dari tiga porsi per hari. Tanda-tanda ini termasuk gangguan perilaku tidur REM, sembelit, gejala depresi, nyeri tubuh, dan kehilangan kemampuan penciuman.

Dr. Xiang Gao, salah satu peneliti dari Institut Nutrisi Universitas Fudan di Shanghai, mengatakan, “Mengonsumsi diet sehat sangat penting, karena telah terbukti terkait dengan risiko lebih rendah terhadap penyakit neurodegeneratif. Pilihan diet kita hari ini dapat memengaruhi kesehatan otak di masa depan.”

Dengan semakin banyaknya bukti bahwa diet berperan dalam perkembangan penyakit Parkinson, memilih untuk mengurangi makanan olahan dan beralih ke makanan utuh yang lebih bergizi bisa jadi strategi yang baik untuk menjaga kesehatan otak. Namun, perlu diingat bahwa studi ini hanya menunjukkan hubungan, bukan penyebab langsung antara makanan olahan dan tanda-tanda awal Parkinson.

Profile Image Hana Takahashi

Source of the news:   The Times of India

BANNER

    This is a advertising space.

BANNER

This is a advertising space.