Mikroplastik Ditemukan dalam Sperma dan Cairan Folikular: Ancaman Bagi Kesuburan Manusia?
2025-07-20T09:00:00Z

Bayangkan, ada sesuatu yang sangat kecil, tak terlihat oleh mata, tetapi dapat memengaruhi kemampuan kita untuk memiliki anak. Ya, para ilmuwan telah menemukan mikroplastik dalam sperma dan cairan folikular manusia!
Menurut Dr. Emilio Gómez-Sánchez, penulis utama penelitian ini, penemuan ini bukanlah sesuatu yang kebetulan – ini tampaknya menjadi hal yang cukup umum. Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Human Reproduction, 69% dari sample cairan folikular dan 55% dari cairan seminal ditemukan mengandung mikroplastik. Penelitian ini melibatkan 25 wanita dan 18 pria.
Mikroplastik adalah partikel kecil yang muncul akibat pemecahan plastik di lingkungan. Mereka sangat kecil hingga seringkali tidak terlihat, tetapi dapat ditemukan di lautan, air minum, makanan, serta dalam jaringan hidup hewan liar dan manusia. Hal ini menunjukkan betapa luasnya pencemaran ini dalam kehidupan sehari-hari kita.
Gómez-Sánchez tidak terkejut dengan keberadaan mikroplastik ini, karena penelitian sebelumnya telah menunjukkan kemungkinan ini, namun ia terkejut dengan seberapa umum penemuan ini. Mikroplastik bisa masuk ke dalam tubuh kita melalui konsumsi, inhalasi, atau kontak kulit. Partikel-partikel ini dapat menyusup ke dalam aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Tidak hanya itu, penelitian ini menemukan sembilan jenis mikroplastik yang berbeda dalam cairan reproduksi yang dianalisis. Mengapa ini menjadi perhatian? Karena bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi plastik berpotensi menimbulkan risiko kesehatan. Ketika bahan kimia tersebut lepas dari mikroplastik ke dalam tubuh, dampak negatifnya bisa sangat berbahaya.
Mikroplastik dari polyamide, polyurethane, dan polyethylene ditemukan dalam lebih dari 50% sample cairan folikular, sementara polytetrafluoroethylene dan polyethylene terephthalate ada dalam lebih dari 30% sample cairan folikular. Namun, masih belum ada bukti langsung mengenai dampak mikroplastik terhadap kesuburan manusia.
Gómez-Sánchez menekankan bahwa kita belum mengetahui apakah mikroplastik memiliki pengaruh langsung terhadap kemampuan pasangan untuk mengandung dan melahirkan anak. Sebagian besar penelitian tentang paparan mikroplastik hingga saat ini dilakukan pada hewan, sehingga masih minim bukti langsung untuk manusia.
Apa yang bisa kita lakukan terkait mikroplastik dalam sistem reproduksi manusia? Penelitian ini diharapkan dapat memicu lebih banyak pendanaan dan fokus pada penyelidikan lebih lanjut mengenai dampak mikroplastik terhadap sistem reproduksi pria dan wanita, serta aspek kesehatan manusia lainnya.
Walaupun kita belum memahami sepenuhnya efek jangka panjang dari paparan mikroplastik, kita dapat berupaya mengurangi penggunaan plastik, terutama dalam kemasan makanan dan peralatan masak. Menggunakan wadah makanan dan air yang terbuat dari kaca, logam, atau bambu adalah langkah sederhana yang bisa kita lakukan.
Gómez-Sánchez menegaskan bahwa reproduksi adalah persamaan kompleks, dan mikroplastik adalah salah satu variabel dalam persamaan ini. Mari kita tetap waspada dan proaktif dalam menjaga kesehatan reproduksi kita!
Maria Kostova
Source of the news: The Cool Down