Mengerikan! 73 Orang Tewas Saat Mengakses Bantuan di Gaza – Apa yang Sebenarnya Terjadi?











2025-07-20T14:54:09Z

Gaza sedang mengalami tragedi kemanusiaan yang tak terbayangkan. Pada hari Minggu, setidaknya 73 jiwa melayang saat mencoba mengakses bantuan yang sangat dibutuhkan di berbagai lokasi di Gaza, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Militer Israel mengklaim bahwa pasukan mereka menembaki sekelompok besar warga Palestina di utara Gaza yang dianggap sebagai ancaman. Namun, mereka juga mengakui bahwa jumlah korban yang dilaporkan di lapangan jauh lebih tinggi daripada yang ditemukan dalam investigasi awal mereka. Ini jelas menunjukkan adanya ketidaksesuaian dalam informasi yang disampaikan.
Di bagian utara Gaza, angka kematian yang terbesar dilaporkan, dengan 67 orang yang tewas saat berusaha mencapai bantuan yang masuk melalui perbatasan Zikim dengan Israel. Lebih dari 150 orang terluka, dan beberapa dalam kondisi kritis. Tragisnya, di Khan Younis, tujuh orang, termasuk seorang anak berusia lima tahun, juga kehilangan nyawa saat berlindung di tenda.
Siapa yang bertanggung jawab? Pertanyaan ini menggantung di udara. Apakah mereka tewas akibat tembakan militer Israel atau dipicu oleh kelompok bersenjata lainnya? Saksi mata melaporkan bahwa militer Israel menembaki kerumunan yang mencoba mengakses distribusi bantuan. Ini semua terjadi di luar lokasi distribusi yang ditunjuk oleh Gaza Humanitarian Fund, kelompok yang didukung oleh AS dan Israel. Menurut saksi dan pekerja kesehatan, ratusan orang telah menjadi korban tembakan Israel dalam upaya mereka untuk mencapai lokasi ini.
Di sisi lain, militer Israel mengeluarkan peringatan evakuasi baru untuk area-area di Gaza tengah, memotong akses antara Deir al-Balah dan kota-kota selatan seperti Rafah dan Khan Younis, tempat di mana banyak organisasi internasional berusaha mendistribusikan bantuan.
Pengumuman ini datang di tengah-tengah pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang berlangsung di Qatar, meskipun tidak ada kemajuan yang berarti. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan tegas menyatakan bahwa memperluas operasi militer Israel di Gaza akan memberi tekanan pada Hamas untuk bernegosiasi.
Namun, di tengah semua ini, tragedi kemanusiaan yang melanda Gaza semakin memburuk. Menurut laporan, lebih dari 58.000 warga Palestina telah tewas akibat serangan militer Israel sejak konflik meningkat pada bulan lalu.
Di tengah semakin mendalamnya krisis ini, ambulans di depan tiga rumah sakit besar di Gaza membunyikan sirene secara bersamaan sebagai seruan mendesak untuk memperbesar perhatian pada krisis kelaparan yang melanda.
Seolah menambah penderitaan, sembilan anak di bawah usia lima tahun dilaporkan meninggal akibat malnutrisi sejak blokade bantuan diberlakukan pada bulan Maret. Pengelola rumah sakit juga melaporkan 79 kematian akibat malnutrisi hanya dalam sebulan terakhir. Ini adalah potret memilukan dari realitas yang harus dihadapi warga Gaza setiap hari.
James Whitmore
Source of the news: CBC