Asteroid 2025 ME92: Ternyata Dekat dan Aman, Tapi Siapa Yang Peduli?
2025-07-22T01:30:19Z

Siap-siap! Sebuah pejalan tenang dari luar angkasa sedang menuju Bumi. Asteroid yang bernama 2025 ME92 ini akan melintas pada 31 Juli. Dengan ukuran hampir sama seperti pesawat, asteroid ini menarik perhatian tanpa menimbulkan ancaman.
Berukuran sekitar 29 meter (95 kaki) melintang, batu luar angkasa ini termasuk dalam kelompok Aten, yang dikenal karena orbitnya yang sering melintasi jalur Bumi. Namun, para ahli menjamin bahwa asteroid ini tidak akan membahayakan kita sama sekali.
Meskipun melintas dengan kecepatan 19.000 km/jam, jaraknya masih aman. NASA melaporkan bahwa asteroid ini akan mendekati Bumi sejauh 3,19 juta kilometer. Tentu saja, angka ini mungkin terdengar jauh, tetapi di skala luar angkasa, itu sebetulnya cukup dekat.
Meski begitu, 2025 ME92 tidak memenuhi kriteria sebagai objek berbahaya. Untuk menjadi ancaman, sebuah asteroid harus lebih lebar dari 85 meter dan melintas lebih dekat dari 7,4 juta kilometer. Dengan ukuran yang lebih kecil dan jarak yang aman, kita bisa bernapas lega.
Namun, badan antariksa seperti NASA tetap memantau setiap gerakannya. Bahkan pergeseran kecil dalam lintasannya penting untuk diperhatikan, karena dalam ruang angkasa, perubahan kecil dapat menyebabkan efek besar di kemudian hari.
Di sisi lain, Badan Antariksa India (ISRO) juga tidak ingin ambil risiko. Ketua ISRO, S. Somanath, menekankan pentingnya kesiapsiagaan yang terus-menerus. Dia menantikan pengamatan asteroid Apophis yang akan melintas pada tahun 2029.
Untuk mempersiapkan diri, ISRO berharap dapat bekerja sama dengan NASA dan lembaga lainnya. Tujuannya adalah menciptakan misi yang mempelajari dan menginjakkan kaki di asteroid. Ini bisa membantu kita memahami bahaya dan cara untuk mengatasinya.
Saat ini, tidak ada ancaman dari 2025 ME92. Namun, pengawasan terhadap ruang angkasa tidak pernah berakhir. Setiap kali asteroid melintas dekat, kita diingatkan betapa dekatnya kita dengan bintang-bintang.
George Bennett
Source of the news: Moneycontrol