Loading Articles!

Hacker Mencuri Data Senjata Nuklir AS Melalui Kerentanan Microsoft - Apa yang Terjadi?

Marcus Brown
Marcus Brown
"Wow, ini gila! Siapa yang menyangka senjata nuklir bisa diretas?"
Michael Johnson
Michael Johnson
"Mungkin kita butuh firewall yang lebih kuat, ya?"
Rajesh Patel
Rajesh Patel
"Kok bisa sih? Harusnya mereka lebih menjaga data sensitif."
Samuel Okafor
Samuel Okafor
"Haha, ini pasti jadi film thriller selanjutnya!"
Alejandro Gómez
Alejandro Gómez
"Mikirnya, senjata nuklir dan hacker, gabungan yang aneh banget."
Samuel Okafor
Samuel Okafor
"Yikes! Siapa yang bisa tidur nyenyak setelah berita ini?"
Jessica Tan
Jessica Tan
"Perlu lebih banyak investasi di cybersecurity, setuju?"
Hikari Tanaka
Hikari Tanaka
"Bayangkan hacker bisa mengendalikan senjata nuklir, serem!"
Thelma Brown
Thelma Brown
"Gak percaya ini beneran terjadi, harusnya semua sistem diperketat!"
Alejandro Gómez
Alejandro Gómez
"Bisa jadi kita harus mulai belajar ngoding buat melindungi diri kita!"

2025-07-23T01:25:00Z


Pernahkah Anda membayangkan bahwa sistem yang menjaga senjata nuklir Amerika Serikat bisa disusupi oleh para hacker? Ya, Anda tidak salah mendengar! Baru-baru ini terungkap bahwa Badan Keamanan Nuklir Nasional AS (NNSA), yang bertanggung jawab atas desain dan pemeliharaan senjata nuklir negara, menjadi korban peretasan software Microsoft SharePoint.

Sumber yang mengetahui masalah ini mengungkapkan bahwa meskipun ada pelanggaran, tidak ada informasi sensitif atau rahasia yang diketahui telah dikompromikan dalam serangan ini. NNSA, yang merupakan bagian semi-otonom dari Departemen Energi Amerika Serikat, memiliki tanggung jawab besar, mulai dari produksi hingga perusakan senjata nuklir, dan bahkan menyediakan reaktor nuklir untuk kapal selam Angkatan Laut.

Dalam sebuah pernyataan, juru bicara NNSA mengonfirmasi bahwa dampak dari serangan tersebut minimal berkat penggunaan sistem keamanan siber yang sangat kuat. Mereka menambahkan, “Pada hari Jumat, 18 Juli, eksploitasi kerentanan zero-day Microsoft SharePoint mulai mempengaruhi Departemen Energi.” Meskipun hanya sejumlah kecil sistem yang terpengaruh, semua sistem tersebut saat ini sedang dipulihkan.

Sementara itu, Microsoft mengaitkan serangan ini dengan kelompok hacker yang didukung oleh negara Tiongkok, yang memanfaatkan celah dalam software SharePoint yang sering digunakan. Dalam beberapa kasus, para hacker ini berhasil mencuri kredensial masuk seperti nama pengguna, kata sandi, dan token yang dapat memungkinkan mereka mengakses lebih banyak data.

Selain Departemen Energi, para peretas ini juga telah menembus sistem pemerintah nasional di Eropa dan Timur Tengah, serta departemen lainnya di AS. Namun, sejauh ini, skala kerusakannya belum sepenuhnya jelas. Microsoft juga mengidentifikasi beberapa kelompok hacker, seperti Linen Typhoon dan Violet Typhoon, yang terlibat dalam serangan ini.

Dengan serangan semacam ini, kita bertanya-tanya: Seberapa aman sebenarnya data kita, terutama ketika menyangkut hal-hal yang sangat sensitif seperti senjata nuklir?

Profile Image George Bennett

Source of the news:   AFR

BANNER

    This is a advertising space.

BANNER

This is a advertising space.