Kisah Mengerikan: Identitas Wanita India Dicuri untuk Konten Deepfake Erotis!










2025-07-23T02:16:31Z

Siapa yang menyangka bahwa ketenaran media sosial bisa jadi bumerang secepat itu? Babydoll Archi, seorang sensasi Instagram dari India, dengan cepat menarik perhatian dunia maya dengan 1,4 juta pengikut dalam waktu singkat. Namun, di balik popularitasnya yang mencengangkan, tersembunyi sebuah kebenaran yang mengerikan - wanita yang wajahnya digunakan untuk membangun persona viral ini tidak pernah ada!
Segalanya dimulai ketika video menggoda yang menampilkan Babydoll Archi menari dalam balutan saree merah menjadi viral, ditambah dengan foto kebersamaannya dengan bintang film dewasa asal Amerika, Kendra Lust. Sejak saat itu, nama Babydoll Archi menggema di pencarian Google dan memes mulai memenuhi beranda media sosial. Namun, ketenaran ini tidak datang tanpa konsekuensi. Ternyata, akun Instagram ini dibuat menggunakan wajah seorang ibu rumah tangga di Dibrugarh, Assam, yang kita sebut Sanchi.
Kisah ini terungkap setelah saudara Sanchi melapor ke polisi. Mantan pacar Sanchi, Pratim Bora, seorang insinyur mesin dan penggemar kecerdasan buatan (AI) yang otodidak, ditangkap. Menurut petugas polisi senior Sizal Agarwal yang memimpin penyelidikan, Bora menciptakan profil palsu sebagai bentuk 'balas dendam' terhadap Sanchi. Dia menggunakan foto pribadi Sanchi untuk membuat versi deepfake yang mengeksploitasi wajahnya secara tidak etis.
Sejak pertama kali diunggah pada Mei 2021, akun Babydoll Archi berkembang pesat, dan Bora menggunakan alat seperti ChatGPT dan Dzine untuk menciptakan representasi AI-nya. Akun ini mulai mendapatkan perhatian online sejak awal tahun ini. Ketika keluarga Sanchi mengajukan laporan polisi pada malam 11 Juli, mereka melampirkan bukti berupa foto dan video yang diambil dari akun palsu tersebut. Namun, pada saat itu, mereka tidak tahu siapa yang bertanggung jawab.
Setelah menerima laporan, polisi segera menghubungi Instagram untuk mencari tahu siapa pencipta akun tersebut. Begitu mereka mendapatkan informasi dan bertanya kepada Sanchi, dia mengenali nama Pratim Bora. Polisi kemudian melacak alamatnya dan menangkapnya pada malam 12 Juli.
Dalam penyelidikan, petugas berhasil menyita laptop, ponsel, dan dokumen keuangan Bora. Ternyata, akun ini telah menarik 3.000 pelanggan dan menghasilkan 1 juta rupee dalam waktu singkat. Bora bahkan memperoleh 300.000 rupee hanya dalam lima hari sebelum ditangkap.
Sanchi kini mengalami trauma mendalam akibat tindakan ini, tetapi ia dan keluarganya telah mulai mendapatkan konseling dan perlahan-lahan pulih. Meskipun sulit untuk mencegah kejadian semacam ini, petugas percaya bahwa jika mereka bertindak lebih cepat, seharusnya mereka bisa menghentikan akunnya sebelum viral. Sayangnya, Sanchi tidak memiliki kehadiran di media sosial, dan keluarganya pun tidak menyadari apa yang terjadi hingga fenomena ini viral.
Meta, perusahaan induk Instagram, belum memberikan tanggapan terkait kasus ini, namun umumnya mereka melarang unggahan yang berisi nuditas atau konten seksual. Bulan lalu, CBS melaporkan bahwa mereka telah menghapus sejumlah iklan yang mempromosikan alat AI yang digunakan untuk membuat deepfake seksual dengan gambar orang nyata.
George Bennett
Source of the news: BBC