Loading Articles!

Betelgeuse Punya Teman? Astronom Terkejut Temukan Bintang Pendamping yang Misterius!

Robert Schmidt
Robert Schmidt
"Wow, bintang yang punya teman! Siapa sangka kosmos bisa begitu sosial?"
Jean-Pierre Dubois
Jean-Pierre Dubois
"Betelgeuse dan temannya, siapa yang butuh drama TV lagi?"
Amina Al-Mansoori
Amina Al-Mansoori
"Mengapa bintang-bintang ini selalu bikin penasaran? Kira-kira ada bintang lain yang suka hangout juga?"
Michael Johnson
Michael Johnson
"Apakah ini berarti Betelgeuse lebih ceria dengan si pendamping? Gimana kalau mereka berkolaborasi?"
Jean-Michel Dupont
Jean-Michel Dupont
"Bintang pendamping ini pasti merasa beruntung, ya. Dapat teman secerah Betelgeuse!"
Thelma Brown
Thelma Brown
"Kenapa ya, bintang-bintang ini selalu misterius? Ada yang tahu lebih banyak?"
Rajesh Singh
Rajesh Singh
"Bintang pendamping? Jadi, siap-siap ya untuk drama luar angkasa selanjutnya!"
Emily Carter
Emily Carter
"Jadi, Betelgeuse bukan cuma bintang, tapi juga influencer galaksi? 😂"
Jean-Pierre Dubois
Jean-Pierre Dubois
"Siwarha? Itu nama yang indah! Mungkin bisa jadi nama bayi juga! 😂"
Robert Schmidt
Robert Schmidt
"Gak nyangka bintang bisa punya teman! Pasti mereka sering ngobrol di langit."
Emily Carter
Emily Carter
"10.000 tahun ke depan, bintang pendamping mati? Kapan kita bisa nonton drama ini?"

2025-07-23T09:00:00Z


Bayangkan kamu sedang melihat langit malam dan tiba-tiba kamu menyadari salah satu bintang terbesar, Betelgeuse, ternyata tidak sendirian! Ya, para astronom baru saja membuat penemuan mengejutkan: sebuah bintang pendamping yang mengorbit bintang raksasa merah ini, dan penemuan ini membuka bab baru dalam pemahaman kita tentang fenomena kosmik!

Betelgeuse, bintang supergiant merah yang terletak sekitar 700 tahun cahaya dari Bumi di konstelasi Orion, telah lama menjadi objek penelitian para ilmuwan. Dengan cahaya yang lebih cerah sekitar 100.000 kali lipat dari matahari kita, bintang ini memiliki perilaku yang misterius, termasuk perubahan kecerahan yang tak terduga, sehingga banyak ilmuwan berspekulasi bahwa ia mungkin sedang mendekati akhir hayatnya.

Namun, baru-baru ini, astronom telah mengajukan teori yang menjelaskan perilakunya yang tidak menentu, mengaitkan hal ini dengan keberadaan bintang pendamping yang tak terlihat. Mereka berpendapat bahwa bintang ini secara berkala membersihkan debu dari jalur Betelgeuse, membuat cahaya bintang tersebut tampak lebih terang.

Berita baiknya, tim ilmuwan yang dipimpin oleh NASA baru-baru ini berhasil melakukan deteksi langsung terhadap bintang pendamping ini menggunakan teleskop Gemini North berukuran 8,1 meter yang berada di Hawaii. Dengan teknologi canggih, mereka menangkap cahaya samar dari bintang tersebut yang terletak tepat di lokasi yang diprediksi oleh simulasi komputer sebelumnya. Ini adalah pencapaian yang dianggap mustahil oleh banyak orang karena kedekatannya dengan bintang raksasa yang sangat bercahaya.

Selama ini, para peneliti menyebut bintang pendamping ini sebagai Alpha Ori b atau “Betelbuddy,” namun tim ini mengusulkan nama baru yang lebih anggun: Siwarha, yang artinya "Gelangnya" dalam bahasa Arab, terinspirasi dari makna nama Betelgeuse yang berarti "Tangan Sang Raksasa." Nama ini memberikan nuansa magis dan mendalam pada misteri yang mengelilingi dua bintang ini.

Pada tahun 2019, bintang Betelgeuse mengalami penurunan kecerahan yang dramatis, sebuah peristiwa yang dikenal sebagai "Great Dimming." Banyak yang percaya bahwa ini adalah tanda kematian bintang yang mendekat, namun para ilmuwan segera menemukan bahwa penurunan itu disebabkan oleh awan debu besar yang sementara menutupi cahaya dari Betelgeuse. Sekitar setahun kemudian, bintang ini kembali bercahaya dengan kecerahan semula, tetapi peristiwa ini memicu minat baru untuk memahami siklus unik yang dimiliki Betelgeuse.

Tim astrofisikawan yang dipimpin oleh Steve Howell dari NASA Ames Research Center melakukan pengamatan lebih lanjut pada akhir 2024, ketika posisi bintang pendamping ini diperkirakan berada di jarak maksimum dari Betelgeuse. Hasilnya, mereka menemukan cahaya samar yang berlokasi sekitar empat kali jarak antara Bumi dan matahari, namun tetap berada dalam atmosfer luar Betelgeuse.

Penemuan bintang pendamping ini menawarkan banyak pertanyaan baru. Bintang ini lebih redup daripada Betelgeuse, mungkin hanya 1,5 kali lebih berat dari matahari, dan terlihat sebagai bintang biru-putih panas yang belum mulai membakar hidrogen di intinya. Namun, sayangnya, nasib bintang ini tampaknya sudah ditentukan. Dalam waktu sekitar 10.000 tahun ke depan, bintang pendamping ini diperkirakan akan menghampiri dan akhirnya bergabung dengan Betelgeuse, seperti kata Beetlejuice, 'mati, mati, mati!'

Diharapkan astronom dapat menangkap kembali bintang pendamping yang lebih kecil ini ketika ia mencapai jarak terjauh berikutnya dari Betelgeuse pada akhir 2027. Penelitian lebih lanjut dapat memberikan wawasan tentang mengapa bintang-bintang raksasa merah serupa mungkin mengalami perubahan kecerahan secara periodik selama bertahun-tahun.

“Deteksi ini berada di batas ekstrim dari apa yang dapat dicapai dengan Gemini dalam hal pencitraan resolusi tinggi, dan berhasil,” kata Howell dalam sebuah pernyataan. “Ini sekarang membuka pintu untuk pencarian observasional lain yang serupa.”

Profile Image Robert Jackson

Source of the news:   Mashable

BANNER

    This is a advertising space.

BANNER

This is a advertising space.