Loading Articles!

Kekacauan Perbatasan: Apakah Konflik Thailand dan Kamboja Menuju Perang?

Alejandro Gómez
Alejandro Gómez
"Wow, ini sudah semakin gila! Siapa yang menyangka hubungan Kamboja dan Thailand bisa jadi seperti ini?"
Derrick Williams
Derrick Williams
"Semoga kedua pihak bisa menemukan jalan damai. Pertempuran bukan solusi."
Nguyen Minh
Nguyen Minh
"Mereka seharusnya belajar dari sejarah, bukan memperburuk keadaan!"
Samuel Okafor
Samuel Okafor
"Ngomong-ngomong, ada yang bikin meme dari situasi ini? 😂"
Hikari Tanaka
Hikari Tanaka
"Saya tidak bisa percaya kita masih melihat konflik semacam ini di zaman sekarang."
Michael Johnson
Michael Johnson
"Kenapa ya selalu ada ketegangan di perbatasan? Apa mereka tidak bisa berdiskusi saja?"
Zanele Dlamini
Zanele Dlamini
"Satu prajurit tewas dan sekarang semua ini? Sangat disayangkan."
Jean-Pierre Dubois
Jean-Pierre Dubois
"Apakah ada kemungkinan ini hanya drama politik untuk menarik perhatian?"
Marcus Brown
Marcus Brown
"Sungguh aneh jika kita mengingat betapa dekatnya kedua negara ini secara budaya."
James Okafor
James Okafor
"Saatnya para pemimpin menunjukkan kemampuan diplomasi mereka, bukan militer!"
Jean-Pierre Dubois
Jean-Pierre Dubois
"Bagaimana dengan rakyat yang terjebak di tengahnya? Mereka yang paling menderita."

2025-07-24T02:58:16Z


Dalam sebuah pernyataan yang mengejutkan, juru bicara kementerian pertahanan Kamboja, Maly Socheata, mengungkapkan bahwa tentara mereka "menggunakan hak mereka untuk membela kedaulatan dan integritas teritorial terhadap agresi tentara Thailand." Ini adalah pernyataan yang mencolok, mengingat latar belakang sejarah panjang ketegangan antara kedua negara yang berbatasan ini.

Maly Socheata menegaskan bahwa Thailand "telah melanggar integritas teritorial Kamboja." Berita ini datang setelah mantan pemimpin Kamboja, Hun Sen, mengungkapkan di Facebook bahwa beberapa wilayah di dua provinsi Kamboja telah diserang oleh militer Thailand. Meski situasinya tegang, ia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak panik.

Perdana Menteri Kamboja, Hun Manet, juga menyampaikan di Facebook, "Kamboja selalu berkomitmen untuk menyelesaikan masalah ini secara damai, namun dalam kasus ini, kami tidak punya pilihan lain selain merespons dengan kekuatan bersenjata terhadap agresi bersenjata." Pernyataan ini jelas menunjukkan posisi tegas Kamboja dalam mempertahankan hak-haknya.

Pada sisi lain, Perdana Menteri Thailand yang menjabat, Phumtham Wechayachai, mengatakan bahwa perselisihan dengan Kamboja tetap "delikat" dan harus ditangani dengan hati-hati serta sesuai dengan hukum internasional. Pernyataan ini menarik, mengingat ketegangan yang terus meningkat di antara kedua negara.

Pertempuran yang terjadi pada hari Kamis ini terjadi sehari setelah Thailand menarik duta besarnya dari Kamboja, menyusul ledakan ranjau yang melukai seorang tentara Thailand di sepanjang perbatasan. Malaysia juga menyatakan akan mengusir duta besar Kamboja sebagai bagian dari langkah tegas mereka.

Hubungan bilateral antara kedua negara ini berada pada titik terburuk dalam lebih dari satu dekade setelah pertempuran bersenjata pada bulan Mei yang menewaskan satu prajurit Kamboja. Dalam dua bulan terakhir, kedua negara telah menerapkan pembatasan yang saling membalas dan memperkuat kehadiran pasukan di sepanjang perbatasan.

Dengan situasi yang semakin memburuk, tampaknya jalan menuju resolusi damai semakin sulit. Apakah kita akan menyaksikan eskalasi lebih lanjut, atau akankah para pemimpin kedua negara menemukan jalan untuk meredakan ketegangan ini? Kita semua berharap untuk yang terbaik.

Profile Image Thomas Fischer

Source of the news:   BBC

BANNER

    This is a advertising space.

BANNER

This is a advertising space.