Loading Articles!

Apa Benar Komet Ini Adalah Pesawat Antarbintang Dari Peradaban Alien?

2025-07-24T09:45:00Z


Bayangkan jika kami memberi tahu Anda bahwa komet yang baru saja terdeteksi di tata surya kita mungkin bukan hanya sebuah batu angkasa biasa, melainkan sebuah pesawat canggih dari peradaban alien yang jauh! Inilah yang diperkirakan oleh Avi Loeb, seorang fisikawan teoritis asal Israel-Amerika yang terkenal karena pandangan radikalnya tentang kehidupan di luar bumi.

Loeb, seorang profesor di Harvard, mengemukakan pendapatnya tentang 3I/ATLAS, komet yang teramati pada 1 Juli oleh teleskop ATLAS NASA di Chili. Ia berargumen bahwa jalur, ukuran, dan perilaku objek kosmik ini menunjukkan bahwa itu bukanlah batu angkasa alami, melainkan bisa jadi sebuah pesawat luar angkasa. Ini adalah objek antar bintang ketiga yang pernah tercatat memasuki tata surya kita. Banyak yang terkejut saat Loeb mengungkapkan bahwa sudut orbit retrograde komet ini hanya berjarak 5 derajat dari orbit bumi. Dengan probabilitas kebetulan sebesar hanya 0,2 persen, pernyataannya menjadi lebih menarik.

Namun, tidak semua ilmuwan sepakat dengan teori ini. Banyak pakar lain yang meragukan klaimnya, menyatakan tidak ada bukti yang mendukung bahwa objek ini adalah probe alien. Mereka menegaskan bahwa 3I/ATLAS telah melakukan perjalanan dari sistem bintang lain, dan mungkin bahkan lebih tua dari tata surya kita sendiri. Prosesnya bisa memakan waktu miliaran tahun untuk sampai ke sini. Meski begitu, Loeb berpendapat bahwa ukuran komet ini terlalu besar untuk dapat melakukan perjalanan tersebut secara alami.

Selanjutnya, Loeb menyoroti fakta bahwa komet ini bergerak dengan kecepatan 60 kilometer per detik, menegaskan bahwa tidak ada proses kosmik alami yang bisa memfasilitasi perjalanan sedemikian rupa ke tata surya bagian dalam. Ia mengklaim, "Salah satu alternatif adalah bahwa objek ini ditargetkan menuju tata surya bagian dalam dengan desain teknologi tertentu." Ketika para ilmuwan pertama kali mengamati objek ini, mereka mencatat orbitnya yang sangat elips dan kecepatan tinggi, yang menunjukkan asal-usulnya dari luar tata surya. 3I/ATLAS berasal dari konstelasi Sagittarius dan menuju ke arah tata surya bagian dalam, dengan pendekatan terdekatnya ke matahari diperkirakan pada 30 Oktober, saat ia akan berada 210 juta km dari matahari kita, di sekitar orbit Mars.

Saat ini, komet ini berada sekitar 490 juta km dari Bumi. Dengan ukuran yang diperkirakan antara 20-24 km, Loeb menunjukkan bahwa ukurannya mengindikasikan bahwa ini bukan objek alami; ia jauh lebih besar dibandingkan 'Oumuamua, objek antar bintang lain yang ditemukan pada 2017, yang hanya memiliki panjang 100 meter. Loeb menambahkan, "Ada sekitar satu juta objek seukuran 'Oumuamua untuk setiap objek yang berukuran 24 kilometer. Tapi kami belum pernah melihat sejuta objek seukuran 'Oumuamua sebelum melihat yang ini; itu sangat aneh."

Loeb juga melakukan penelitian lebih lanjut, dengan membangun sebuah makalah yang akan diterbitkan oleh Research Notes of the AAS, yang merinci skenario-skenario yang memungkinkan objek raksasa ini mencapai tata surya kita. Dengan menggunakan data sebelumnya, ia mengevaluasi berapa banyak objek dengan ukuran serupa yang mungkin ada di Galaksi Bima Sakti. Hasilnya sangat mengejutkan: tidak ada cukup massa untuk menghasilkan banyak batu seukuran itu. Hal ini membuat 3I/ATLAS jauh lebih langka daripada apa yang terlihat di tata surya kita. Mengingat bahwa tidak banyak objek serupa yang berkeliaran, makin mencurigakan bahwa satu objek yang ada justru menuju ke tata surya bagian dalam.

Akhirnya, Loeb juga menolak teori bahwa objek ini adalah komet, karena tidak ada bukti langsung adanya debu atau gas yang dikeluarkan oleh objek tersebut. Teori 'perendaman' yang disebabkan oleh debu adalah bagaimana objek ini dianggap komet. Loeb berpendapat bahwa hal ini bisa jadi hanya karena objek tersebut berwarna merah.

Profile Image Aaliyah Carter

Source of the news:   WION

BANNER

    This is a advertising space.

BANNER

This is a advertising space.