Pria Ini Menyiksa Diri dengan Bir Selama Sebulan, Akhir Tragis Menghantuinya!










2025-07-24T14:06:24Z

Bagaimana bisa seseorang mengabaikan makanan dan memilih bir sebagai satu-satunya sumber sustenansinya? Inilah yang dialami Thaweesak Namwongsa, seorang ayah berusia 44 tahun, yang ditemukan tak bernyawa dikelilingi oleh lebih dari seratus botol bir kosong di Thailand. Dalam sebulan terakhir hidupnya, Thaweesak hanya mengandalkan alkohol, dan sayangnya, pilihan tersebut berakhir dengan kematian tragis.
Pada suatu hari, putra remaja berusia 16 tahunnya menemukan Thaweesak tak sadarkan diri setelah mengalami kejang. Meski sang anak berusaha menyiapkan makanan hangat setiap hari, Thaweesak menolak untuk makan dan memilih bir sebagai pengganti makanan. Hal ini tentu sangat menyedihkan, apalagi mengingat bahwa keluarga mereka sudah terpisah setelah perceraian, yang mungkin menjadi penyebab Thaweesak melampiaskan kesedihannya melalui alkohol.
Para petugas penyelamat dari Yayasan Siam Rayong dipanggil ke rumah mereka di distrik Ban Chang, Rayong. Setibanya di sana, mereka melihat ratusan botol bir kosong tersusun rapi di lantai kamar tidur, dengan jalur sempit di antara botol-botol tersebut memungkinkan Thaweesak untuk keluar masuk dari tempat tidurnya. Namun, sayangnya, semuanya terlambat. Thaweesak sudah meninggal sebelum bantuan datang.
Rasa sakit emosional pasca perceraian tampaknya menjadi faktor utama yang menyebabkan Thaweesak mengabaikan kebutuhan akan makanan. Meskipun hasil autopsi masih menunggu, pihak berwenang yakin bahwa konsumsi alkohol yang berlebihan adalah penyebab utama kematiannya.
Tragedi ini muncul di tengah insiden lain di Bangkok, di mana setidaknya enam orang meninggal setelah menenggak minuman keras beracun yang dicampur dengan bahan kimia berbahaya. Para korban mengaku membeli minuman tersebut dari pedagang kaki lima yang menjual moonshine yang terkontaminasi. Gejala keracunan alkohol pun mulai muncul, seperti pusing, kesulitan bernapas, dan muntah.
Robert Jackson
Source of the news: The Irish Sun