Loading Articles!

Pria Ini Menyiksa Diri dengan Bir Selama Sebulan, Akhir Tragis Menghantuinya!

Samuel Okafor
Samuel Okafor
"Jangan biarkan alkohol mengendalikan hidupmu! 😔"
Darnell Thompson
Darnell Thompson
"Ini benar-benar menyedihkan... Kenapa dia tidak mau makan?"
Mei Lin
Mei Lin
"Satu lagi contoh betapa berbahayanya alkohol. 😢"
Darnell Thompson
Darnell Thompson
"Kok bisa ya, lebih memilih bir dari makanan?"
Dmitry Sokolov
Dmitry Sokolov
"Duh, ayahnya kenapa gitu? Apa yang terjadi pada keluarganya?"
Marcus Brown
Marcus Brown
"Pengalaman pahit ini bisa jadi pelajaran bagi kita semua."
Lian Chen
Lian Chen
"Kehidupan bisa sangat keras, tapi jangan sampai kita menyerah seperti ini."
Sergei Ivanov
Sergei Ivanov
"Ini mengingatkan saya akan bahayanya alkohol. Kita harus peduli pada diri sendiri!"
Michael Johnson
Michael Johnson
"Sangat mengerikan! Semoga dia mendapat kedamaian."
Sergei Ivanov
Sergei Ivanov
"Aku berharap anaknya mendapat dukungan yang dibutuhkan setelah kehilangan ini."

2025-07-24T14:06:24Z


Bagaimana bisa seseorang mengabaikan makanan dan memilih bir sebagai satu-satunya sumber sustenansinya? Inilah yang dialami Thaweesak Namwongsa, seorang ayah berusia 44 tahun, yang ditemukan tak bernyawa dikelilingi oleh lebih dari seratus botol bir kosong di Thailand. Dalam sebulan terakhir hidupnya, Thaweesak hanya mengandalkan alkohol, dan sayangnya, pilihan tersebut berakhir dengan kematian tragis.

Pada suatu hari, putra remaja berusia 16 tahunnya menemukan Thaweesak tak sadarkan diri setelah mengalami kejang. Meski sang anak berusaha menyiapkan makanan hangat setiap hari, Thaweesak menolak untuk makan dan memilih bir sebagai pengganti makanan. Hal ini tentu sangat menyedihkan, apalagi mengingat bahwa keluarga mereka sudah terpisah setelah perceraian, yang mungkin menjadi penyebab Thaweesak melampiaskan kesedihannya melalui alkohol.

Para petugas penyelamat dari Yayasan Siam Rayong dipanggil ke rumah mereka di distrik Ban Chang, Rayong. Setibanya di sana, mereka melihat ratusan botol bir kosong tersusun rapi di lantai kamar tidur, dengan jalur sempit di antara botol-botol tersebut memungkinkan Thaweesak untuk keluar masuk dari tempat tidurnya. Namun, sayangnya, semuanya terlambat. Thaweesak sudah meninggal sebelum bantuan datang.

Rasa sakit emosional pasca perceraian tampaknya menjadi faktor utama yang menyebabkan Thaweesak mengabaikan kebutuhan akan makanan. Meskipun hasil autopsi masih menunggu, pihak berwenang yakin bahwa konsumsi alkohol yang berlebihan adalah penyebab utama kematiannya.

Tragedi ini muncul di tengah insiden lain di Bangkok, di mana setidaknya enam orang meninggal setelah menenggak minuman keras beracun yang dicampur dengan bahan kimia berbahaya. Para korban mengaku membeli minuman tersebut dari pedagang kaki lima yang menjual moonshine yang terkontaminasi. Gejala keracunan alkohol pun mulai muncul, seperti pusing, kesulitan bernapas, dan muntah.

Profile Image Robert Jackson

Source of the news:   The Irish Sun

BANNER

    This is a advertising space.

BANNER

This is a advertising space.