Macron Mengguncang Dunia: Prancis Akhirnya Mengakui Negara Palestina!










2025-07-24T20:43:56Z

Benarkah Prancis akan menjadi negara pertama dari G7 yang mengakui Palestina? Ya, Emmanuel Macron, Presiden Prancis, baru saja mengumumkan langkah berani ini dalam sebuah surat kepada Mahmoud Abbas, Presiden Otoritas Palestina. Pengumuman ini dibuat pada Kamis malam dan akan disampaikan secara resmi di depan sidang umum PBB pada bulan September mendatang.
Langkah ini menandakan perubahan kebijakan besar bagi Prancis, yang kini memposisikan diri sebagai pelopor di antara negara-negara G7 dalam pengakuan negara Palestina. Dalam suratnya, Macron juga menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, pembebasan para sandera, dan pengiriman bantuan kemanusiaan yang lebih luas untuk wilayah yang dilanda konflik ini.
Namun, langkah ini tidak tanpa kontroversi. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengecam keputusan Macron, menuduhnya sebagai tindakan yang "menghadiahkan teror" dan berpotensi menciptakan "anjing peliharaan Iran" yang baru. Dalam sebuah unggahan di platform X, Netanyahu dengan tegas mengatakan bahwa "negara Palestina dalam kondisi ini akan menjadi pangkal peluncuran untuk menghancurkan Israel, bukan untuk hidup berdampingan dalam damai."
Netanyahu menegaskan bahwa tujuan Palestina bukan untuk berdiri di samping Israel, tetapi menggantikan keberadaannya. Meskipun mendapat kritik tajam dari Israel, langkah Macron ini semakin menambah tekanan pada sekutu Prancis seperti Inggris. Pemimpin Partai Buruh Inggris, Sir Keir Starmer, mengungkapkan dukungannya terhadap hak asasi rakyat Palestina untuk mendapatkan negara sendiri.
Namun, Starmer masih menolak untuk segera mengakui Palestina, menginginkan agar pengakuan ini disertai dengan gencatan senjata sebagai bagian dari proses perdamaian. Dalam pernyataannya, Starmer menyoroti bahwa "gencatan senjata akan membuka jalan menuju pengakuan negara Palestina dan solusi dua negara yang menjamin perdamaian dan keamanan bagi Palestina dan Israel."
Saat ini, setengah dari negara-negara G20 telah mengakui Palestina sebagai negara, sementara negara-negara seperti Inggris, AS, dan Jerman belum melakukannya. Tekanan terhadap Starmer untuk mengubah kebijakan semakin meningkat, dengan tokoh-tokoh senior Partai Buruh seperti Walikota London, Sir Sadiq Khan, secara terbuka menyerukan perubahan kebijakan pemerintah.
Beberapa jam sebelum pengumuman Macron, Starmer mengadakan panggilan darurat dengan pemimpin Prancis dan Jerman untuk membahas "bencana kemanusiaan" yang terjadi di Gaza. Menggunakan bahasa yang tegas, Starmer menyatakan, "Penderitaan dan kelaparan yang berlangsung di Gaza tidak dapat dijelaskan dan tidak dapat dipertahankan." Dia menambahkan bahwa situasi sudah parah dan kini semakin memburuk.
Dalam konteks global, lebih dari 140 negara telah mengakui Palestina sebagai negara. Dengan langkah yang diambil Macron, pertanyaannya kini adalah: apa dampak dari keputusan ini terhadap dinamika politik di Timur Tengah dan bagaimana respons negara-negara lain, terutama sekutu-sekutu terdekat Prancis?
George Bennett
Source of the news: Sky News