Loading Articles!

Apakah Starlink Mengancam Penelitian Astronomi Kita? Temukan Faktanya!

Aisha Al-Farsi
Aisha Al-Farsi
"Wow, ini bikin saya berpikir dua kali tentang berlangganan Starlink!"
Darnell Thompson
Darnell Thompson
"Apakah ini berarti kita harus memilih antara internet dan sains? Konyol!"
Amina Al-Mansoori
Amina Al-Mansoori
"Sepertinya ini bisa jadi plot film sci-fi, ya?"
Nguyen Minh
Nguyen Minh
"Entah kenapa, saya merasa satelit-satelit ini seperti bandit di langit."
Robert Schmidt
Robert Schmidt
"Bagaimana dengan proyek lain? Apakah ada yang terpengaruh juga?"
Isabella Martinez
Isabella Martinez
"Mungkin kita butuh lebih banyak teleskop yang tidak berisik?"
Jessica Tan
Jessica Tan
"Siapa yang akan menyelamatkan para astronom kita, nih?"
Isabella Martinez
Isabella Martinez
"Ini bisa jadi tantangan baru untuk penelitian yang lebih baik."
Aisha Al-Farsi
Aisha Al-Farsi
"Wow, banyak yang berorientasi pada internet, tapi berapa banyak yang peduli dengan sains?"
Nguyen Minh
Nguyen Minh
"Berharap kita bisa menemukan jalan tengah antara kedua dunia ini!"

2025-07-25T02:02:55Z


Apakah Anda tahu bahwa jutaan satelit dapat merusak penelitiannya tentang alam semesta? Penelitian terbaru menunjukkan bahwa satelit Starlink dapat mengganggu pengamatan radio astronomi kita, dan dampaknya bisa lebih besar dari yang kita kira.

Dalam sebuah studi mendalam yang dilakukan oleh Dylan Grigg, seorang kandidat PhD di Curtin University, analisis terhadap 73 juta gambar langit malam mengungkapkan potensi ancaman dari layanan internet satelit global, Starlink. Proyek ini bukan sembarang proyek; ini adalah bagian dari Square Kilometre Array Observatory (SKAO) yang ambisius, yang dirancang untuk memberikan pandangan tanpa tanding tentang alam semesta dan menyelidiki tahun-tahun pertama setelah 'zaman gelap' saat bintang dan galaksi pertama terbentuk.

Namun, ada masalah besar yang muncul: suara radio yang dihasilkan oleh ribuan satelit Starlink yang berada di orbit rendah Bumi sudah mulai mengganggu sinyal yang dibutuhkan untuk penelitian astronomi. Grigg mengungkapkan bahwa ia menganalisis frekuensi antara 50 hingga 350 MHz, yang merupakan rentang yang sama digunakan oleh SKA-Low - teleskop radio terbesar yang pernah dibangun dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2030.

“Kami mengambil gambar langit setiap dua detik selama sekitar sebulan,” kata Grigg. Hasilnya? Sebagian besar satelit yang mengganggu adalah Starlink. Meski apa yang dilakukan Starlink adalah legal, Grigg menunjukkan bahwa mereka memancarkan suara radio dari elektronik onboard yang mengganggu pengamatan astronomi yang sangat halus.

Federico Di Vruno, manajer spektrum SKAO, mengkonfirmasi bahwa temuan Grigg konsisten dengan studi sebelumnya, namun ia juga menekankan perlunya pemahaman yang lebih jelas tentang dampak Starlink terhadap pengamatan frekuensi rendah. “Radiasi elektromagnetik yang tidak disengaja (UEMR) adalah aspek yang tidak diatur di ruang angkasa dan menjadi tantangan bagi astronomi radio,” ujarnya.

Jumlah objek buatan manusia di luar angkasa meningkat pesat, dengan laporan yang menunjukkan bahwa tahun lalu, jumlah satelit yang diluncurkan mencapai angka rekor. Namun, Di Vruno meyakinkan bahwa SKA-Low akan terdiri dari hingga 512 stasiun yang tersebar di area seluas 74 kilometer, sehingga sinyal yang tidak diinginkan dari satelit mungkin tidak menjadi masalah besar.

Pada akhirnya, Steven Tingay, direktur International Centre for Radio Astronomy, berharap laporan Grigg dapat memicu diskusi penting. “Saya menggambarkan studi ini sebagai salah satu yang paling komprehensif dan tidak bias, memberikan dasar untuk memahami situasi saat ini,” tambahnya. Dia menekankan perlunya kesadaran publik mengenai trade-off antara akses internet global dan pelestarian langit untuk sains yang penting.

Profile Image Elena Petrova

Source of the news:   Australian Broadcasting Corporation

BANNER

    This is a advertising space.

BANNER

This is a advertising space.