Loading Articles!

Momen Mengejutkan: Kamera CCTV Tangkap Gempa Bumi Saat Permukaan Bumi Terbelah!

2025-07-26T02:30:52Z


Bayangkan jika Anda bisa menyaksikan Bumi bergerak di depan mata Anda! Itulah yang berhasil ditangkap oleh sebuah kamera CCTV saat gempa berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang Myanmar pada 28 Maret. Untuk pertama kalinya, para ilmuwan mendapatkan rekaman langsung dari terputusnya patahan, memberikan kita pandangan yang langka tentang mekanisme tektonik lempeng pada saat yang sama.

Patahan Sagaing, yang melintasi bagian tengah Myanmar, pecah dengan kekuatan mendadak. Permukaan tanah meluncur ke samping, seolah-olah sebuah sabuk raksasa yang tersentak sejenak. Ini bukan hanya guncangan yang keras, tetapi kerak Bumi benar-benar meluncur melewati dirinya sendiri.

Rekaman menunjukkan pergerakan horizontal yang cepat, yang biasanya tidak terlihat dalam proses tektonik selama berabad-abad. Video ini, yang kini sedang diteliti oleh ahli geofisika, mencatat terputusnya dalam waktu hanya 1,3 detik. Dengan metode yang disebut pixel cross-correlation, para peneliti mengukur pergeseran samping sejauh 2,5 meter dengan kecepatan puncak 3,2 meter per detik.

Gerakan cepat ini adalah ciri khas dari patahan geser. Namun, apa yang membuat temuan ini unik adalah durasi singkat dari terputusnya. Slip “seperti gelombang” ini bergerak seperti riak di atas karpet, dalam ledakan cepat yang terfokus.

Sebelumnya, para ilmuwan mengandalkan sensor jarak jauh untuk memahami gempa. Namun, pembacaan tersebut kehilangan detail saat gelombang seismik bergerak di bawah tanah. Rekaman ini memberikan kejelasan baru dan bisa membantu memprediksi bagaimana gempa di masa depan dapat mengguncang area tertentu.

Rekaman ini tidak hanya menunjukkan kecepatan dan gerakan, tetapi juga bentuk. Slip patahan tidak bergerak dalam garis lurus. Ia melengkung—sebuah detail yang mengingatkan kita pada apa yang disebut geolog sebagai “slickensides,” atau goresan kecil yang tertinggal di permukaan batuan.

Model-model sebelumnya menyarankan bahwa garis melengkung ini menunjukkan arah gerakan patahan. Sekarang, dengan bukti video nyata, teori-teori tersebut mendapatkan dukungan baru. Ruptur di Myanmar bergerak dari utara ke selatan—persis seperti yang diprediksi oleh garis slickensides yang melengkung.

Ini juga penting untuk gempa-gempa bersejarah. Di Selandia Baru, misalnya, garis slickensides dari gempa Alpine Fault tahun 1717 mungkin sekarang memberi kita banyak informasi lebih lanjut. Mereka menunjukkan bagaimana ruptur tersebut bergerak, bahkan berabad-abad kemudian.

Para ilmuwan mengatakan bahwa rekaman dari Myanmar membuka pintu baru. Dengan lebih banyak kamera yang dipasang dekat patahan utama, gempa di masa depan bisa ditangkap dengan tingkat detail seperti ini. Hal ini dapat membantu para peneliti lebih memahami kekuatan yang membentuk planet kita.

Penelitian ini, yang dipimpin oleh Jesse Kearse dari Universitas Kyoto, dipublikasikan di GeoScienceWorld. Ini menandai awal era baru dalam penelitian gempa bumi—satu di mana kita tidak hanya merasakan gempa tetapi benar-benar melihatnya terjadi.

Profile Image Hans Schneider

Source of the news:   Moneycontrol

BANNER

    This is a advertising space.

BANNER

This is a advertising space.