Loading Articles!

Gigi yang Hilang Bisa Tumbuh Kembali? Temukan Rahasianya!

Sophia Chen
Sophia Chen
"Wow, ini luar biasa! Gigi bisa tumbuh kembali?"
Hikari Tanaka
Hikari Tanaka
"Bagaimana jika saya sudah kehilangan semua gigi saya? Apakah ada harapan untuk saya?"
Derrick Williams
Derrick Williams
"Obat ini bisa jadi game changer untuk kedokteran gigi!"
Thelma Brown
Thelma Brown
"Cuma di Jepang, ya? Mereka selalu punya cara ajaib."
Mei Lin
Mei Lin
"Ketika gigi palsu jadi sejarah! Ini berita terbaik yang saya dengar."
Derrick Williams
Derrick Williams
"Ayo, langsung coba pada saya! Saya sudah bosan dengan gigi palsu."
Jean-Pierre Dubois
Jean-Pierre Dubois
"Mengapa kita perlu menunggu sampai 2030? Buat sekarang juga!"
Ivan Petrov
Ivan Petrov
"Jadi, apakah ini berarti gigi saya akan tumbuh seperti tanaman?"
Rajesh Singh
Rajesh Singh
"Harapan untuk para penyuka cokelat! Tidak perlu khawatir gigi rusak."
Sergei Ivanov
Sergei Ivanov
"Kapan kita bisa melakukan uji coba ini di Indonesia? Saya siap!"
Hiroshi Nakamura
Hiroshi Nakamura
"Ini hanya bisa terjadi di dunia fiksi ilmiah, bukan?"

2025-07-26T04:12:16Z


Siapa yang tidak ingin bisa menumbuhkan gigi yang hilang? Bayangkan jika Anda bisa memiliki senyum sempurna tanpa harus mengandalkan gigi palsu! Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ini mungkin menjadi kenyataan berkat penemuan luar biasa dari para ilmuwan Jepang.

Di Malappuram, idiom ‘singa tanpa gigi’ mungkin akan segera usang. Kehilangan gigi tidak lagi menjadi masalah besar. Sebuah obat yang dapat menumbuhkan kembali gigi yang hilang kini sedang bersiap untuk memasuki uji klinis pada manusia. Diperkirakan, obat ini akan tersedia di pasaran pada tahun 2030. Penemuan ini berasal dari tim peneliti di Universitas Kyoto dan Fukui, serta Rumah Sakit Kitano. Obat ini dikembangkan pada tahun 2021 di bawah kepemimpinan Dr. Katsu Takahashi, Kepala Departemen Bedah Gigi dan Mulut di Institut Penelitian Medis Rumah Sakit Kitano.

Temuan penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal Science Advances. Awalnya, obat ini diuji coba dengan sukses pada tikus dan ferret. Sekarang, obat tersebut sedang dipersiapkan untuk uji klinis pada manusia.

Biasanya, gigi manusia hanya tumbuh satu kali di masa kanak-kanak. Setelah gigi itu hilang, tidak ada gigi baru yang muncul. Hal ini disebabkan oleh gen yang disebut USAG-1 (Uterine Sensitisation-Associated Gene-1). Tim peneliti ini menemukan cara untuk menetralkan gen ini, sehingga memungkinkan gigi untuk tumbuh kembali. Untuk tujuan ini, mereka mengembangkan antibodi monoklonal yang secara khusus ditargetkan untuk menekan fungsi USAG-1.

Pada hewan seperti tikus dan ferret, gen ini juga menekan perkembangan gigi. Ketika antibodi monoklonal disuntikkan, gigi baru mulai tumbuh pada hewan-hewan tersebut. Sekarang, metode yang sama sedang diuji coba pada manusia.

Uji coba ini akan melibatkan 30 peserta pria berusia antara 30 hingga 64 tahun. Jika uji coba ini berhasil, orang-orang yang telah kehilangan gigi—baik karena penuaan, penyakit, atau kecelakaan—mungkin bisa menumbuhkan kembali gigi alami mereka sendiri. Terobosan ini bisa membawa harapan bagi jutaan orang yang menderita edentulisme (istilah medis untuk kehilangan semua gigi) di seluruh dunia.

Namun, kita harus bersabar menunggu hasilnya. Meskipun hasilnya positif, masih dibutuhkan waktu sebelum perawatan ini dapat dijangkau dan diakses oleh masyarakat umum. Walaupun begitu, jika berhasil, penemuan ini bisa merevolusi bidang kedokteran gigi, kata Dr. Saju N S, konsultan ahli bedah maksilofasial di Rumah Sakit Umum Manjeri.

Profile Image Hans Schneider

Source of the news:   Mathrubhumi English

BANNER

    This is a advertising space.

BANNER

This is a advertising space.