Apakah Kita Semua Hidup Dalam Lubang Hitam? Temuan Mengejutkan dari Teleskop James Webb!










2025-07-26T16:09:09Z

Bayangkan jika sebagian besar dari apa yang kita ketahui tentang semesta itu SALAH. Ya, Anda tidak salah dengar! Temuan terbaru dari peneliti yang menggunakan Teleskop James Webb bisa mengubah pandangan kita tentang alam semesta selamanya.
Teleskop luar angkasa yang diluncurkan pada Hari Natal 2021 ini telah memberi kita wawasan yang belum pernah terjadi sebelumnya tentang kosmos. Dengan kemampuan melihat jauh ke dalam ruang waktu, JWST telah mengungkapkan eksoplanet pertama dan berbagai disk es yang mengelilingi sistem tata surya yang masih muda, di antara banyak penemuan lainnya.
Sekarang, sebuah studi yang menganalisis hasil pengamatan JWST di alam semesta awal telah mengungkapkan penemuan menarik yang bisa menantang segala yang kita ketahui tentang ruang angkasa. Para peneliti bahkan berani membuat pernyataan yang sangat berani — jika ini benar, hampir semua yang kita ketahui tentang alam semesta bisa saja tidak tepat!
Apa itu Teleskop James Webb?
JWST adalah alat canggih yang memungkinkan kita melihat lebih dalam ke luar angkasa, dan dengan demikian, lebih jauh ke masa lalu dibandingkan teleskop mana pun sebelumnya. Teleskop ini telah memberi kita kesempatan untuk melihat cahaya inframerah dari galaksi yang sangat jauh, bahkan hanya 300 juta tahun setelah Big Bang. Sejak diluncurkan empat tahun lalu, JWST telah bekerja sama dengan Teleskop Hubble untuk mengumpulkan data luar angkasa dengan hasil yang menakjubkan.
JWST memiliki ukuran cermin lebih dari dua kali lipat dari Hubble, yang memberinya kepekaan cahaya yang jauh lebih tinggi. NASA menggambarkan JWST sebagai 'teleskop terbesar, terkuat, dan paling kompleks yang pernah diluncurkan ke luar angkasa'. Dengan panjang gelombang yang lebih panjang, ia dapat 'melihat lebih dekat ke awal waktu dan mencari pembentukan galaksi pertama yang belum teramati', sekaligus menyelidiki interior awan debu.
Apa yang Ditemukan Penelitian Ini?
Studi yang dipublikasikan dalam Monthly Notices of the Royal Astronomical Society awal tahun ini ini mengklaim bahwa alam semesta kita mungkin berada di dalam lubang hitam! Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa sebagian besar galaksi tampak berputar ke arah yang sama. Pola ini bertentangan dengan model kosmologi yang ada, karena studi sebelumnya mengasumsikan bahwa alam semesta kita bergerak dalam arah yang sama secara besar-besaran.
Sementara mayoritas fisikawan dan astronom berpikir bahwa tidak ada arah putaran yang lebih disukai untuk galaksi, ini akan menjadi kenyataan untuk alam semesta awal. Namun, analis menemukan bahwa 40 persen dari galaksi yang diamati (105) berputar berlawanan arah jarum jam, sementara 60 persen (158) berputar searah jarum jam. Lior Shamir, profesor madya ilmu komputer di Carl R. Ice College of Engineering, menyatakan bahwa analisis galaksi dilakukan dengan analisis kuantitatif dari bentuknya, namun perbedaan ini begitu jelas sehingga siapapun harusnya bisa melihatnya.
Apa Artinya Ini?
Studi ini menunjukkan bahwa kita bisa semua berada dalam lubang hitam! Meskipun temuan serupa sudah dilaporkan sebelumnya, ini adalah bukti yang paling definitif yang kita miliki. Jika klaim ini benar, maka 'itu menunjukkan bahwa alam semesta awal lebih homogen dalam hal arah putaran galaksi'.
Seiring berjalannya waktu, ini bisa menjadi 'lebih kacau', karena beberapa model kosmologi berasumsi tentang geometri yang menghadirkan sumbu skala kosmologis. Penulis menyarankan bahwa arah yang lebih disukai merupakan hasil dari kita berada dalam lubang hitam dari alam semesta yang lebih besar, saat mereka menunjukkan bahwa alam semesta lahir dalam kondisi berputar. Ini sejalan dengan kosmologi lubang hitam, menurut Shamir, yang menambahkan, 'Namun jika alam semesta memang lahir berputar, itu berarti teori yang ada tentang kosmos tidak lengkap'.
Jadi, apakah semua teori yang kita miliki tentang alam semesta ini perlu direvisi? Pertanyaan ini pasti akan membuat kita berpikir lebih jauh tentang posisi kita di semesta yang megah ini!
Hana Takahashi
Source of the news: LADbible