Dari Laut ke Darat: Penemuan Mengguncang Pemahaman Kita Tentang Evolusi Arachnid!










2025-07-27T10:45:00Z

Siapa sangka bahwa para laba-laba dan kalajengking mungkin berasal dari lautan? Dalam sebuah studi yang diterbitkan di Current Biology, para peneliti mengubah pemahaman kita tentang evolusi arachnid dengan penemuan yang mengejutkan. Selama bertahun-tahun, ilmuwan berasumsi bahwa makhluk-makhluk ini berevolusi dari nenek moyang yang hidup di darat. Namun, analisis baru terhadap fosil berusia 500 juta tahun mengungkapkan bahwa mereka mungkin sebenarnya berasal dari lautan.
Kenali Mollisonia Symmetrica
Bintang dalam studi yang revolusioner ini adalah fosil bernama Mollisonia symmetrica, arthropoda dari era Cambrian tengah yang hidup lebih dari 500 juta tahun yang lalu. Sebelumnya, fosil ini dianggap sebagai nenek moyang kepiting tangan kuda, tetapi struktur neuralnya menarik perhatian para ilmuwan saraf. Para peneliti dari Universitas Arizona dan King’s College London menggunakan mikroskop canggih untuk mempelajari otaknya, dan hasilnya sungguh mencengangkan: mereka menemukan kesamaan yang mencolok dengan otak arachnid modern.
Fosil Mollisonia ini tidak sekadar penemuan biasa; tata letak neuralnya mirip dengan laba-laba dan kalajengking masa kini, menunjukkan bahwa asal-usulnya mungkin berasal dari laut, bukan dari evolusi berbasis daratan.
Mengungkap Keterkaitan Tersembunyi
Apa sih pentingnya otak fosil? Organisasi sistem saraf hewan memberikan petunjuk krusial tentang garis keturunannya. Dalam kasus Mollisonia, sistem sarafnya menunjukkan pola unik dari pusat saraf yang khas untuk arthropoda laut, seperti laba-laba laut dan kepiting tangan kuda. Analisis para ilmuwan menyarankan bahwa arachnid mungkin berasal dari nenek moyang oceanic dan kemudian beradaptasi untuk hidup di darat.
Dengan kata lain, penemuan ini mendorong gagasan bahwa arachnid tidak hanya berevolusi dari arthropoda darat mana pun—mereka bisa jadi berasal dari makhluk laut, yang berarti bahwa laba-laba dan kalajengking memiliki hubungan yang jauh lebih dalam dengan lautan daripada yang sebelumnya dibayangkan.
Bagaimana Mereka Melakukan Loncatan dari Laut ke Darat?
Dengan teori baru ini di meja, pertanyaan selanjutnya yang muncul adalah: bagaimana arthropoda laut kuno ini melakukan loncatan ke daratan? Jawabannya mungkin terletak pada cara sistem neural mereka beradaptasi seiring waktu.
Organisasi otak yang unik pada Mollisonia—yang mencakup jalur saraf yang mengontrol pergerakan—mungkin memberikan keuntungan signifikan bagi arachnid awal. ‘Jalur neural’ ini mungkin membantu mereka menguasai gerakan kompleks, seperti berjalan atau membuat jaring, yang sangat penting untuk bertahan hidup di daratan.
Apa Selanjutnya untuk Evolusi Arachnid?
Sementara penelitian tentang Mollisonia masih dalam tahap awal, penemuan ini membuka pintu bagi cara baru dalam memikirkan evolusi arachnid. Jika teori ini terbukti benar, bisa jadi ini akan mengubah pemahaman kita tentang bagaimana beberapa predator paling sukses di Bumi berevolusi. Ini juga memicu pertanyaan menarik tentang hewan lain dengan asal-usul laut yang melakukan transisi ke daratan.
Robert Jackson
Source of the news: The Daily Galaxy